Minggu, 25 Oktober 2009

Cerpen: Pernikahan Pameran Kemesraan

Setiap terjadi momen kemesraan Ajay (nama samaran) menuliskanya di status Facebooknya, Ajay begitu menikmati koment-koment canda teman-temannya.

Begitupula Rina istrinya, menuliskan status facebooknya secara berulang-ulang dg topik "oh Ajay suamiku, dimanakah kau berada, Aku kangen."

namun bukan komen canda yang didapatnya, melainkan
"ih..jijay deh.. Norak banget sih lu" tulis Sherly (nama samaran) kontak yang Rina confirm walaupun tidak kenal

Ajay dan Rina baru saja menikah, Ajay girang banget karena begitu susah payahnya dia mencari jodoh, taarufan lewat ustad, daftar website cari jodoh dan buka account situs pertemanan dan akhirnya berhasil juga menikahi akhwat yang lumayan cantik (walaupun tak secantik artis iklan kosmetik).

Ajay dan Rina sangat kaget membaca komentar panasnya sherly, sehingga memaksa mereka bercerita pada bang Dudung sahabatnya yang sering menjadi Imam Masjid,

"Bang, Salahkah bila kami pasangan pengantin baru menuliskan status kemesraan di dunia maya? tanya Ajay

dudung menjawab:
"pengantin baru tampak sedih itu tidak wajar, jadi Wajar saja sih bila pengantin baru bergembira, namun Islam melarang orang berlebihan dalam menampilkan rasa gembira, sehingga wajar pula jika membuat orang seperti sherly merasa risih "mau muntah" membaca tulisan2 pameran kemesraan yang berlebihan

"lagi pula pernikahan itu taqdir dari Allah, Ajay yang tampangnya pas2an kok bisa dapat yang cantik, jd Ajay tak usah merasa gembira berlebihan karena jodoh Ajay sudah tertulis sebelumnya di lauhul mahfuz, jadi pernikahan bukan prestasi yang perlu dipamerkan kemesraannya secara berlebihan sehingga bisa membuat risih gadis atau perawan tua (bisa jadi terjadi pada orang2 spt sherly).

Jumat, 23 Oktober 2009

Buku, Terlanjur Membeli, Tetap disebut Investasi

Pembaca yang berbahagia, pernahkah kau merasa
hatimu hampa (maksudnya menyesal membeli buku mahal, eh ternyata isinya bermanfaat juga)

Jangan anda kira membeli buku adalah menghabiskan uang sia-sia, membaca buku adalah investasi, apalagi buku yang penuh ilmu "bergizi"
Bernilai dakwah lagi, seperti buku Jaka Taaruf di sebelah kanan ini

Jaka Taaruf sedikit plesetan dari kisah legenda Jaka Tarub yang tanpa sengaja memergoki bidadari di kali, lalu mencuri selendangnya
dengan maksud menikahi sang bidari

dalam buku jaka taaruf, tokoh Dudung dan Kampleng tanpa sengaja memergoki Mahasiswa pacaran di kost-kostan hampir menzinahi mahasiswi.

dudung dan Kampleng juga berkali-kali taaruf sehingga diledek si Jaka Taaruf

Ayo Miliki bukunya, baca ceritanya, dapatkan gizi ilmunya tanpa merasa diajari
sebagai investasi akhirat nanti
baca selengkapnya
klik disini

Minggu, 18 Oktober 2009

Chat: Bolehkah Akhwat Bertaaruf dengan Banyak Ikhwan Dalam Waktu Bersamaan?

Taaruf bukan untuk "menandingi" Pacaran, Kadang Kala Ikhwan ke GR-an, baru taaruf aja serasa sudah dekat pernikahan. ada ikhwan ngakunya taarufan tapi kok sakit hati bila gak jadi lamaran, padahal taarufan itu seperti taarufpertemanan, tak ada ikatan, bukan seperti pacaran yang ada hati yang bertautan.

semoga chat dibawah ini bermanfaat, selamat membaca n menikmati

ukhti_fulanah
assalamualaikum, afwan om aku lancang chat ada yg aku ingin tanyakan. boleh?
ayahara
boleh, silakan
ayahara
waalaykumsalam
ukhti_fulanah
tentang taaruf om. dikatakan dalam blog om anas ayahara bahwa taaruf boleh dgn beberapa orang. kalu untuk tujuan menikah boleh juga memangnya om dengan beberapa orang? muhun pencerahannya
ayahara
boleh, taaruf (saling mengenal) tidak dibatasi. yang dibatasi 1 saja itu khitbah(melamar)
ukhti_fulanah
gini om
ayahara
lihat surah AlHujurat 13
ayahara
y
ukhti_fulanah
seandainya kita dgn beberapa orang dalam waktu yg bersamaan, lalu ternyata kita memutuskan ingin menikah dengan si A, takut menyakiti si B.
ayahara
maka dari itu perlu disebarluaskan pemahaman bahwa taaruf itu bukan dengan maksud menandingi pacaran
ukhti_fulanah
*nyimak*
ayahara
sebelum taarufan, akhwat perlu menjelaskan ke ikhwan bahwa taaruf itu kenalan gak ada ikatan hati, gak perlu sms-an "dek sudah shalat malam?",
ayahara
jadi kalu ikhwan yg cerdas n faham n kuat iman gak akan sakit hati bila batal ke tahap khitbah(melamar)
ukhti_fulanah
*nyimak*
ayahara
yg banyak terjadi saat ini banyak yg ngaku taaruf tapi bergaya pacaran dg bungkus islami
ukhti_fulanah
huks iya....*nyimak*
ukhti_fulanah
jadi dalilnya AlHujurat 13 tadi ya om?
ukhti_fulanah
ok ok. om anas ayahara, terima kasih pencerahannya. mau Isya
ukhti_fulanah
kapan-kapan aku nanya-nanya lagi ya om
ayahara
ya, ibarat kata: orang berkenalan dalam sebuah kampung atau kegiatan masjid , kan boleh tanya2 itu ikhwan A anak siapa, kerja dimana? terus boleh juga tanya yg sama ikhwan B anak siapa ker dimana.terus si B itu banci bila sakit hati krn gak dipilih olehmu

ukhti_fulanah
om aku save ya chatnya?
ayahara
ya


Tetap update tulisan dari anas ayahara di manapun dengan http://m.cybermq.com dari browser ponsel anda!

Share ke Facebook

Posted in . 2 Comment �


2 Response to Chat: Bolehkah Akhwat Bertaaruf dengan Banyak Ikhwan Dalam Waktu Bersamaan?

  1. Hmm Says:

    Assalamu'alaikum..
    Afwan,, ana boleh bertanya kan??
    Kalo nadzor sebelum ta'aruf boleh ga ya? Untuk lebih meyakinkan kita tentang ikhwan yang hendak punya niat buat ta'aruf, soalnya kalo hanya sekedar tau info di via internet gini kan rentan.. takut diboongin. Saya hendak berpikir untuk bisa menilainya melalui dunia nyata. Dengan kata lain adanya pertemuan antara ikhwan tersebut, ana dan keluarga.
    Syukran jazakallah atas jawabannya..

  2. ayahara Says:

    Wa'alaykumsalam wrwb
    melihat calon sebelum/sesudah taaruf justru sangat dianjurkan. bahkan sebaiknya melihat calon tanpa spengetahuan dia, jadi dia tidak bisa pasang aksi "alim", alias akting alias jaim. seperti orang pacaran yg dermawan di depan pacar padahal aslinya kikir bin medit.

    contoh : si A kerja di kantor X, datang aja ke kantornya seolah jd pelanggan atau tamu, lalu lihat tingkah lakunya, kalau ngga berani, minta tolong ditemani kakak/abang.

Sabtu, 17 Oktober 2009

Cerpen: "Woi.... Gue Masih Single Nih"

Bang Kampleng memperhatikan adiknya berdandan memakai jilbab putih, celana jeans, berbaju ketat membentuk lekuk tubuh.

" mo kemane lu? Pake jilbab tapi pamer body gitu" kata kampleng menyapa adiknya Nadia

"ye... mau kuliah bang... emang nape?" jawab nadia sambil mengikat tali sepatunya

"perasaan bajulu makin lama makin banyak yang ketat-ketat gitu"

"ye.. Biarin bang, Nadia kan masih kuliah n single, masak pake baju nenek2, nenek2 aje ada yang pake baju ketat"

"jadi maksudlu, karena masih single elu pake baju begitu, ikut2an temen2lu? Takut dibilang n keliatan tua, terus elu takut nggak laku? Kata kampleng sambil matanya hampir mau keluar bin melotot

(nadia terdiam)

"kalu begitu, elu berfikir bahwa dapat jodoh itu tergantung baju ketat, bukan tergantung keputusan Allah? Buktinya si Echi temen SMA elu, die pake baju jilbab longgar sopan rapi sudah nikah duluan n sekarang sudah punya anak dua, elu sama dia kan sama2 cantik"

(nadia kembali terdiam)

"Jadi nggak perlu baju ketat memamerkan lekuk tubuh untuk menunjukkan: woiii laki laki gue masih single lho...., " kata kampleng

"jadi abang kampleng mau cariin Nadia jodoh nih? " kata Nadia

"ye iye mau aja, elu nya aja nggak pernah bilang sih, mana abang tau kalau elu kebelet kawin, entar kalau langsung abang kenal2in elu nggak mau lagi, kan nggak enak sama teman2 gue"

"oke bang, Nadia ganti baju dulu" Kata Nadia sambil ngibrit ke Kamarnya

Kamis, 08 Oktober 2009

Taaruf aja Ragu?


Ketika Pemuda akan memilih Jodohnya, pada tahap perkenalan aja takut, Banyak yang dihantui rasa takut dan akhirnya timbul rasa ragu dari setan, karena setan menangis melihat pemuda yg menikah muda karena niat ibadah. Rasa Ragu itu sangant mungkin disebabkan:

* Takut Salah Pilih
* Takut (Merasa) Nggak Mampu
* Takut Ditolak
* Takut-takut lainnya yang membuat rasa Ragu

Padahal baru tahap perkenalan (taaruf) aja ragu, apalagi masuk pada tahap khitbah bahkan tahap menikah. Rasa takut yang berlebihan pada saat perkenalan bisa menimbulkan rasa ragu, dan keragu-raguan biasanya datang dari setan.

Wahai Pembaca Karya ayahara yang Berbahagia

Rasa takut dan khawatir adalah fitrah manusia, agar manusia selalu waspada, namun Manusia harus mengurangi rasa takut dan ragu yang berlebihan.

Cara Menguranginya ialah dengan:

* Meminta dan Berdoa pada Allah
* Menambah pengetahuan dan Ilmu
* Melihat orang Miskin yang Menjadi Kaya Setelah Menikah dengan niat Ikhlas Karena Ibadah, JADI... Jangan Hanya Karena Merasa Miskin Lalu Takut dan Ragu, Janji Allah itu Pasti, Karena Allah tidak akan Ingkar Janji. Jadi Buat apa Ragu-Ragu,
(Masih RAGU? Coba Baca deh terjemahan, Surah AnNuur:32)

* Melihat dan membaca pengalaman orang lain yang lebih Tua
* Bertanyaalah pada ulama atau orang berilmu, atau orang yang tahu



Misalnya dengan bertanya pada Mr Ayahara, atau menjadi pembaca website ayahara dengan cara klik Follow website ini

Silakan komen atau tinggalkan pesan di http://jakataaruf.blogspot.com/

Senin, 05 Oktober 2009

Jaka Taaruf Laris Manis.. Aamiin...

Alhamdulillah Jam 9:40 Saya Kirim buku ini Ke Yogyakarta, Semoga Tiba Cepat dan Tepat Waktu serta Bermanfaat untuk semua pembaca. Insya Allah tambah Laris Manis...

Khususnya pembaca Karya Ayahara, Umumnya Para Pembaca di seluruh Dunia, yang mampir di sini, selamat menikmati...

Kisah (campuran kisah nyata dan fiksi) seru dan Lucu dua anak, dari sejak kecil berpetualang bersama sampai dewasa dan menikah. ada kisah bertaaruf bertukar biodata, Menjadi Supir yang berani menasehati majikan dan sebagainya. selengkapnya klik http://jakataaruf.blogspot.com/